Sabtu, 08 Maret 2014

SI MISKIN DAN SI KAYA



DESKRIPSI:
Sesungguhnya Allah Swt. menciptakan manusia dalam keadaan yang berbeda-beda. Ada yang kaya dan ada yang miskin. Kesuksesan seseorang tidak ditentukan dari harta yang ia miliki, kesuksesan utamanya ditentukan dari kegigihan seseorang dalam melakukan yang terbaik.

TUJUAN:
1.       Peserta menjadi orang yang bersyukur
2.       Peserta termotivasi utnuk selalu optimis
3.       Peserta mampu ridha menerima takdir dan merasa apapun yang Allah berikan dan berapapun kadarnya adalah sarana terbaik menuju Allah
4.       Peserta sadar unutk lebih menghargai sebuah proses sebagai sarana meningkatkan kualitas diri

WAKTU:
30 menit

SARANA / MEDIA
1.       Sepuluh ember
2.       Air
3.       Amplop sebanyak jumlah kelompok
4.       Lima spons
5.       Lima gelas air mineral
6.       Lima pisin (piring kecil)
7.       Lima kain pel
8.       Lima mangkok plastik

PROSES
1.       Buat kelompok dengan anggota terdiri dari 5 orang
2.       Pada kompetisi ini tiap kelompok bertugas untuk mengambil air dari ember yang satu untuk dipindahkan ke ember yang lain hingga ember terakhir dengan cara estafet. Jarak dari satu ember ke ember yang lain adalah 25 meter.
3.       Untuk memindahkan air, tiap kelompok akan menggunakan alat yang berbeda-beda, yaitu: spons, gelas air meniral, piring kecil, kain pel, ember kecil dan mangkok plastik. Alat ditentukan dengan cara diundi. Perwakilan tiap kelompok dipersilahkan untuk memilih satu dari 5 buah amplop yang berisi alat yang akan digunakan dalam kompetisi.
4.       Tanyakan target waktu tiap kelompok. Jangan biarkan kelompok yang mendapatkan alat yang lebih baik (contoh mangkok) memasang target waktu yang rendah dibanding kelompok dengan alat yang lebih sulit. Bila ada kelompok yang memasang target rendah, maka trainer yang menetapkan target waktunya.
5.       Sebelum kompetisi dimulai peserta diberi waktu 3 menit untuk menentukan strategi terbaik.
6.       Trainer menekankan kepada peserta bahwa mereka hanya diperkenankan untuk memindahkan air dengan cara estafet. Dalam estafet, pengoperan harus berurutan, tidak boleh meloncat
7.       Cara menghitung waktu untuk tentukan pemenang: waktu yang dicapai dibagi target waktu.

HIKMAH DAN PEMBAHASAN
1.       Trainer menanyakan perasaan peserta setelah melaksanakan kompetisi
2.       Trainer menanyakan perasaan peserta ketika membuka amplop undian penentuan alat ternyata mendapatkan alat yang tidak sesuai keinginan? Mengapa?
3.       Saat mereka mengungkapkan perasaannya, biasanya mereka mengeluh tentang ketidakadilan dalam pelaksanaan game. Trainer akan mendapati beberapa kelompok yang merasa kecewa dengan alat yang akan mereka gunakan. Biasanya yang memperoleh spons, pisin, dan kain pel adalah kelompok yang akan menunjukkan kekecewaan di awal. Kelompok yang akan mendapatkan spons akan beralasan spons mudah sekali meneteskan air yang telah diserapnya dan ini akan memperkecil jumlah air yang akan dipindahkan. Sedangkan kelompok yang memperoleh piring kecil akan mengeluh bentuk piring kecil yang terlalu datar, sehingga volume air yang dipindahkan sangat kecil. Kelompok yang mendapatkan kain pel akan mengeluhkan kerepotan yang akan mereka hadapi ketika harus memeras air yang akan mereka pindahkan. Sedangkan kelompok yang mendapatkan gelas air mineral dan mangkok plastik biasanya tidak akan mengeluh disebabkan kemampuan benda tersebut untuk menampung volume air yang cukup besar.
4.       Setelah membahas hikmah versi peserta, tambahkan hikmah game itu:
-          Keluhan-keluhan di awal game timbul karena kita biasa memandang rendah diri kita. Kita terlalu cepat pesimis ketika kita tidak mendapat sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Atau kita merasa rendah diri karena tidak memiliki apa yang orang lain miliki. Sehingga kita menganggap diri ini tidak akan mampu memberikan yang terbaik dengan sumber daya yang kita miliki
-          Sesungguhnya Allah tidak hanya melihat hasil yang kita peroleh tetapi juga proses yang kita jalani. Allah sangat menghargai perjuangan hamba-Nya. Seorang kaya yang menderma 1 juta adalah hal biasa. Namun orang yang hidupnya selalu pada batas cukup dan ia mampu berderma 1 juta rupiah itu baru luar biasa. Pembeda utamanya adalah proses perjuangan dan pengorbanan keduanya dalam memperoleh uang untuk didermakan. Insya Allah, imbalan pahalanya akan berbeda. Sebagai contoh sahabar Rasulullah yaitu Abdurrahman bin Auf adalah satu-satunya orang kaya yang termasuk 10 orang yang dijamin masik surga. Namun ia dikatakan oleh Rasulullah masuk surga dengan merangkak (susah payah).
-          Butuh kesyukuran agar perjuangan menjadi terasa lebih ringan. Karena syukur dekat dengan ridha dan sabar. Ridha membuat diri mampu menerima keterbatasan dan mendayakannya sebagai tantangan bukan hambatan. Dan sabar akan menambah kegigihan, karena semua Allah menyertai hamba-Nya yang sabar.
-          Keterbatasan jangan dijadikan halangan untuk berjuang dan raih yang terbaik!

REFERENSI

sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, Padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya. (Ali Imran: 123)

dan betapa banyaknya negeri yang (penduduknya) lebih kuat dari pada (penduduk) negerimu (Muhammad) yang telah mengusirmu itu. Kami telah membinasakan mereka, Maka tidak ada seorang penolongpun bagi mereka. (Muhammad: 13)

dan ingatlah (hai Para muhajirin) ketika kamu masih berjumlah sedikit, lagi tertindas di muka bumi (Mekah), kamu takut orang-orang (Mekah) akan menculik kamu, Maka Allah memberi kamu tempat menetap (Madinah) dan dijadikan-Nya kamu kuat dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya kamu rezeki dari yang baik-baik agar kamu bersyukur. (Al-Anfal: 26)